Ikang Tusa, Budaya Makan Daging Kucing di Sulawesi Utara

  • Bagikan
Kucing
Kucing, atau disebut juga sebagai Tusa oleh orang Manado, adalah hewan peliharaan yang paling digemari. Foto: pixabay

HARIAN BERKAT – Selama ini kucing mungkin menjadi hewan peliharaan. Tapi bagaimana jika kucing diolah menjadi makanan? Ya, di Sulawesi Utara kucing menjadi salah satu kuliner.

Budaya makan daging kucing masih ada di Sulawesi Utara. Meskipun kontroversial, praktik ini tetap dilestarikan oleh sebagian masyarakat setempat. Daging kucing, yang dikenal dengan sebutan “ikang tusa”, dapat ditemukan di pasar dan rumah makan tertentu di daerah ini.

Pasar Beriman Kota Tomohon, Sulawesi Utara, terkenal sebagai tempat di mana daging kucing dijual secara terbuka. Di pasar ini, daging kucing dihargai sekitar Rp100 ribu per ekor untuk ukuran besar. Meskipun dianggap ekstrem oleh sebagian orang, daging kucing ternyata cukup populer sebagai hidangan lauk.

Baca Juga: Arkeolog Turki Temukan Fosil Rahang Kucing Besar, Diyakini Hewan Sirkus Kuno

Bagi warga Minahasa, mengonsumsi daging kucing adalah bagian dari tradisi dan kebiasaan mereka. Menurut mereka, daging kucing memiliki rasa yang enak dan lezat. Beberapa bahkan mempercayai bahwa daging kucing memiliki khasiat untuk mengobati penyakit asma.

Oleh karena itu, beberapa orang masih mengonsumsi ikang tusa dengan harapan bisa menghindari penyakit tersebut. Namun, mitos ini tidak dapat dipastikan kebenarannya secara ilmiah.

Ikang tusa dikenal dengan rasanya yang lezat dan unik. Beberapa orang yang telah mencobanya menyatakan bahwa dagingnya memiliki tekstur yang lembut dan enak. Rasanya pun dikatakan memiliki sentuhan manis yang sedikit berbeda dari daging lainnya. Bagi sebagian orang, rasanya bahkan dianggap mirip dengan daging ikan.

Baca Juga: 5 Hewan Ini Dikenal Paling Setia dan Cerdas, Salah Satunya Kucing

  • Bagikan