HARIAN BERKAT – Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, dr. Harisson, M.Kes, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pangdam XII Tanjungpura atas peran aktif Babinsa dalam upaya percepatan penurunan stunting di wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Promosi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) program percepatan penurunan stunting, Senin 1 Juli 2024.
“Jadi hari ini saya mengucapkan terima kasih kepada Panglima Kodam XII Tanjungpura yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini, jadi Komunikasi, Informasi dan Edukasi untuk Babinsa di Koramil Babinsa lingkungan Kodam XII Tanjungpura,” ucap Pj Gubernur Kalbar.
Sebagaimana diketahui stunting adalah merupakan kondisi gagal tumbuh pada Balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
Stunting dipengaruhi oleh status kesehatan remaja, ibu hamil, pola makan Balita, serta ekonomi, budaya, maupun faktor lingkungan seperti sanitasi dan akses terhadap layanan kesehatan.
Tanda–tanda Anak dikategorikan stunting dapat dilihat dari postur badan yang lebih pendek dan lebih kecil dari anak seusianya diikuti dengan Berat Badan yang juga rendah.
Saat ini, Indonesia telah berhasil menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 15,7 persen dalam 10 tahun terakhir. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, rata-rata penurunan angka prevalensi stunting tercatat mencapai 1,5 persen per tahun sejak 2013.
Komitmen pemerintah dalam menurunkan angka stunting tersebut masih terus dilakukan. Catatan terakhir di tahun 2023, angka prevalensi stunting Indonesia berada pada kisaran 21,5 persen. Capaian tersebut, berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo masih harus ditingkatkan hingga mencapai 14 persen di akhir tahun 2024.
Haridson menyebutkan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi Kalbar masih mempunyai masalah stunting, dimana stunting di Kalbar masih di angka 24,5 persen dan di Tahun 2024 ini harus turun menjadi 14 persen.
“Ini bukti nyata dari kerja keras dan tanpa dibantu Forkopimda serta Bapak Panglima ini tidak akan bisa tercapai, tentunya kita berharap dengan adanya bantuan Promosi Informasi Edukasi dari Kodam XII beserta jajarannya sampai ke Babinsa program stunting di Kalbar ini akan dapat mencapai 14 persen,” harapnya.
Kemudian untuk mengidentifikasi masalah gizi secara dini, meningkatkan kualitas data, meningkatkan cakupan kunjungan Posyandu, serta penguatan intervensi program, akan dilaksanakan pengukuran dan intervensi serentak sebagai upaya pencegahan stunting di seluruh Posyandu.