“Mari kita tingkatkan semangat kebersamaan dan kerukunan dalam keberagaman demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta stabilitas keamanan yang semakin kondusif. Kita maklumi bersama, bahwa hakekat penyelenggaraan Pemilu pada prinsipnya merupakan perwujudan dari kedaulatan rakyat. Oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kepada Saudara-saudara untuk turut serta menyukseskan pelaksanaan Pilkada serentak Tahun 2024 ini agar kita tetap rukun, damai, saling menjaga silaturahmi walaupun berbeda pilihan,” pintanya.
Baca Juga : Windy Audiensi Bersama Dua Anak Berprestasi Wakili Kalbar Menuju HAN 2024 di Papua
Sebagai informasi, Tariu Borneo Bagkue Rajakng atau yang disingkat sebagai TBBR atau dikenal dengan sebutan Pasukan Merah TBBR adalah organisasi kemasyarakatan (ormas) adat Dayak yang bergerak di bidang pelestarian adat dan budaya. Yang mana, Tariu Borneo Bangkule Rajakng berusaha mempertahankan tradisi untuk mendorong masyarakat Dayak bersatu, maju, dan bermartabat.
Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) dipimpin oleh Panglima Jilah, memiliki lebih dari 372,000 anggota yang tersebar di seluruh Kalimantan, Indonesia dan Sarawak, Malaysia.
Tariu Borneo Bangkule Rajakng sendiri diambil dari nama Kerajaan Bangkule Rajakng Sebelum terkenalnya Kerajaan Mempawah, telah ada sebelumnya sebuah kerajaan Dayak yang sangat terkenal di Pulau Kalimantan. Oleh karena itulah, keberadaan kerajaan-kerajaan yang berada di Kalbar umumnya tidak terlepas dari cerita penduduk Suku Dayak.
Baca Juga : Tingkatkan Kompetensi Wartawan, PWI Kalbar dan PLN Gelar UKW
Nama kerajaan yang sangat terkenal dan berjaya pada saat itu adalah kerajaan Bangkule Rajakng. Kerajaan Bangkule Rajakng ini dipimpin oleh Patih Gumantar (1380), yang terkenal sangat gagah dan pemberani. Di bawah pemerintahannya, pusat kerajaan Bangkule Rajakng berada di Sadaniang. Oleh sebab itu, kerajaan ini disebut juga sebagai Kerajaan Sadaniang.***