OJK : Kinerja Industri Jasa Keuangan Provinsi Kalbar Posisi Maret 2024 Stabil dan Tumbuh Positif

  • Bagikan
OJK
Kepala Kantor OJK Provinsi Kalbar, Maulana Yasin sampaikan Kinerja Industri Jasa Keuangan Provinsi Kalbar Posisi Maret 2024. FOTO : Chica

HARIAN BERKAT – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalbar menilai kinerja Industri Jasa Keuangan di Provinsi Kalbar posisi Maret 2024 tetap terjaga. Secara umum fungsi intermediasi di Provinsi Kalbar berjalan dengan baik dengan tren meningkat, tercermin dari peningkatan
penghimpunan dan penyaluran dana di seluruh sektor keuangan.

Secara year-on-year (yoy) kinerja Industri Jasa Keuangan di Kalbar posisi Triwulan I 2024 secara umum bertumbuh dan terjaga. Demikian disampaikan Kepala Kantor OJK Provinsi Kalbar, Maulana Yasin, belum lama ini.

“Penyaluran kredit perbankan dinilai sehat sebab mengalami peningkatan dan diiringi dengan penurunan NPL,” ungkapnya.

Menurutnya, penyaluran dana melalui Perusahaan Pembiayaan maupun Fintech Lending juga meningkat terutama Fintech Lending yang meningkat hingga 40,66 persen.

Sektor Pasar Modal secara umum juga meningkat dilihat dari pertumbuhan jumlah investor seiring dengan nilai transaksi saham yang meningkat. Namun demikian untuk industri Perasuransian mengalami penurunan pendapatan premi yang cukup tinggi hingga 54,83 persen.

Kinerja Perbankan

“Kinerja Perbankan Secara porsi, kredit untuk penggunaan Konsumsi mendominasi dibandingkan dengan penggunaan lainnya,” Kepala Kantor OJK Provinsi Kalbar, Maulana Yasin dalam rilisnya yang disampaikan pada Selasa 9 Juli 2024.

Baca Juga : OJK Luncurkan Pedoman Keamanan Siber bagi Penyelenggara Inovasi Ternologi Sektor Keuangan

Secara pertumbuhan, lanjunya, yang tertinggi adalah kredit investasi baik secara yoy (year on year) maupun mtm (month to month).

Secara kategori debitur, kredit yang disalurkan melalui UMKM cenderung meningkat tinggi, kecuali untuk UMKM kelas Menengah yang kontraksi 3,16 persen.

Porsi terbesar disalurkan kepada selain MKM dengan pertumbuhan yang cukup baik secara yoy.

Lima sektor dengan penyaluran terbesar adalah pada Bukan Lapangan Usaha – Rumah Tangga (Konsumtif) (41,72 persen), Pertanian, Peburuan dan Kehutanan (25,72 persen), Perdagangan Besar dan Eceran (18,29 persen), Transportasi, Pergudangan dan Telekomunikasi (3,62 persen) serta Industri Pengolahan (2,07 persen).

Lima sektor dengan porsi terbesar ini juga diiringi dengan pertumbuhan YoY yang cukup tinggi, akan tetapi khusus pada sektor Industri Pengolahan mengalami kontraksi 5,74 persen.

Secara penghimpunan dana, porsi paling besar ada pada produk Tabungan (56,2 persen) yang kemudian diikuti oleh Deposito (26,8 persen) dan Giro (17,3 persen).

Secara mtm, Tabungan dan Giro meningkat, sedangkan Deposito yang turun sebesar 0,11 persen.

Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) – Perasuransian Asuransi Umum

Rasio klaim terhadap premi industri asuransi umum di Kalbar sebesar 61,33 persen yang artinya masih cukup baik sebab pendapatan perusahaan masih lebih tinggi dibandingkan kewajiban yang harus dikeluarkannya.

Daerah yang memiliki rasio klaim terhadap preminya > 50 persen hanya pada Kota Pontianak yaitu sebesar 72,13 persen.

“Meskipun memiliki tingkat premi yang sangat tinggi akan tetapi juga menempati peringkat tertinggi terkait rasio klaim terhadap preminya. Sementara daerah lainnya dianggap masih cukup baik sebab masih di bawah 50 persen,” jelas Kepala Kantor OJK Provinsi Kalbar, Maulana Yasin dalam rilisnya, Selasa 9 Juli 2024.

Asuransi Jiwa

Terdapat dua daerah yang memiliki tingkat rasio klaim/premi yang sudah > 100 persen yaitu pada Kota Pontianak (167,11 persen) dan Kabupaten Kubu Raya (103,98 persen).

Terdapat 4 daerah yang tingkat rasio klaim/preminya > 70 persen yaitu Kabupaten Sanggau (93,02 persen), Kabupaten Bengkayang (80,98 persen), Kabupaten Sekadau (77,80 persen), dan Kabupaten Ketapang (71 persen).

  • Bagikan