HARIAN BERKAT – Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalbar bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalbar menggelar Seminar dengan tema “Peran Keluarga Dalam Pencegahan Pornografi dan Pornoaksi sebagai Langkah Edukatif dan Preventif” bertempat di Hotel Orchardz Gajahmada Pontianak, Sabtu 19 Juli 2024
Sebanyak 100 lebih peserta yang terdiri dari Ketua dan unsur pelaksana DWP Kalbar serta puluhan siswa-siswi yang ikut pada kegiatan tersebut, dan dibuka secara resmi oleh Pj Sekda Kalbar Mohammad Bari, S.Sos, M.Si.
DWP Provinsi Kalbar juga berkolaborasi dengan stakeholder lainnya dengan menghadirkan narasumber yang cukup berkompeten di bidangnya, yakni Kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Provinsi Kalbar, Dr. Herkulana Mekarryani S. M.Si.
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi,Konten-konten tersebut dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan remaja.
“Dalam kesempatan ini, saya menyambut baik dan mengapresiasi penyelenggaraan seminar ini. Tema yang diangkat sangatlah penting dan strategis, mengingat semakin maraknya konten pornografi dan pornoaksi yang mudah diakses, terutama oleh generasi muda. Hal ini tentu menjadi keprihatinan kita bersama, karena dapat merusak moral dan mental generasi bangsa, khususnya anak-anak kita,” ucap Bari.
Dimulai dari faktor lingkungan dan keluarga, Anak yang menggunakan handphone kadangkala sulit dipantau oleh orang tua dengan alasan belajar dari sekolah atau lainnya.
“Disini peran orang tua agar menjaga lingkungan terkecil keluarga mengawasi ini. Pengawasan anak dalam menggunakan handphone sangat diperlukan atau dibatasi penggunaannya,” katanya.
Bari juga menyebut, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat saat ini, membawa banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Namun disisi lain, teknologi ini juga membuka peluang terjadinya berbagai dampak negatif, salah satunya adalah penyebaran konten pornografi dan pornoaksi.
“Saya berharap peran aktif peserta seminar ini dan narasumber menginformasikan bagaimana mengatasi masalah ini. Bagaimana cara memberikan pengetahuan kepada anak secara benar terkait pornografi dan pornoaksi,” ujarnya.