HARIAN BERKAT – Wastra adalah kain tradisional Indonesia yang kaya akan makna budaya nusantara. Wastra memiliki ciri khas yang dapat dibedakan dari simbol, warna, ukuran, dan bahan yang digunakan.
Wastra sendiri dibedakan menjadi dua kategori berdasarkan rancangan motifnya yakni reka rakit (desain struktur) dan reka latar (desain permukaan). Perbedaan antara keduanya terletak pada kapan kainnya dihias, baik itu diberi warna atau motif tertentu.
Wastra Nusantara adalah keajaiban seni dan kebudayaan yang mencerminkan jiwa Indonesia yang beraneka ragam. Dalam setiap helainya terkandung cerita-cerita masa lalu, nilai-nilai tradisional, dan keindahan alam Indonesia.
Baca Juga : Pj Gubernur Harisson Pimpin Apel Besar Peringatan Hari Pramuka ke 63
Pada rangkaian kegiatan Peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI Tahun 2024 di Provinsi Kalbar, ada hal unik yang mencuri perhatian pada acara ramah tamah seusai pengibaran bendera oleh para Paskibra di halaman Kantor Gubernur Kalbar, Sabtu 17 Agustus 2024.
Pemuda Pelopor Provinsi Kalbar Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam khususnya Pewarnaan Alam untuk Tenun Tradisional, Margareta Mala menyerahkan Tenunan Bendera Merah Putih hasil karyanya kepada Pj. Gubernur Kalbar, dr.H.Harisson, M.Kes. bersama Pj. Ketua Dekranasda Provinsi Kalbar, Windy Prihastari Harisson, S.STP, M.Si.
Bendera Merah Putih dari Tenun ini dibuat oleh Mala di Desa Menua Sadap Kabupaten Kapuas Hulu yang mana, Desa Menua Sadap yang merupakan salah satu pusat produksi kain tenun tradisional di Provinsi Kalbar.
Penyerahan Bendera Merah Putih dari Kain Tenun ini menjadi simbol kesiapan Pemuda Pemudi Kalbar untuk bersama – sama mempertahankan dan memperkenalkan wastra dan budaya Kalbar turut berkontribusi untuk negara melalui karya dan merupakan salah satu wujud aplikasi budaya dalam mencintai NKRI.
Hal ini merupakan bentuk nyata solusi permasalahan regenerasi perajin Kalbar. Dengan momen ini diharapkan semakin banyak pemuda dan pemudi Kalbar terlibat aktif dalam mempertahankan wastra Kalbar.
Sebagai penerus bangsa, tanggung jawab selaku warga negara adalah menjaga dan melestarikan segala upaya yang telah dititipkan para leluhur.
Baca Juga : Daulat Ekonomi Rakyat, Desa Amawang Gelar Pesta Rakyat 2024
Dengan keterlibatan Pemuda dan Pemudi melalui gaya kekinian dan sesuai dengan zaman dapat menjadikan Wastra Kalbar menjadi peluang usaha yang menjanjikan dengan terus meningkatkan nilai tambah ekonomi yang dapat diambil oleh perajin.***