HARIAN BERKAT – Medis Korea Selatan telah memperingatkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 dan pemogokan yang sedang berlangsung oleh dokter peserta pelatihan dapat menyebabkan banyak bangsal darurat di Korea Selatan ditutup bulan depan.
Namun pemerintah melalui Kementerian Kesehatan membantah adanya risiko penutupan ruang gawat darurat yang dilakukan oleh KMA.
Baca Juga: Ternyata Daun Sambiloto Mampu Redakan Gejala COVID-19
Sebab, klaimnya, pemerintah akan selalu memberikan dukungan tambahan bila diperlukan.
Ribuan dokter peserta pelatihan berhenti bekerja pada tanggal 20 Februari untuk memprotes rencana pemerintah yang menambah jumlah dokter secara drastis.
Situasi dilaporkan semakin kritis ketika banyak dokter juga dikabarkan sedang berlibur karena libur umum bersamaan dengan Festival Chuseok.
Namun pemerintah melalui Kementerian Kesehatan membantah adanya risiko penutupan ruang gawat darurat yang dilakukan oleh KMA.