HARIAN BERKAT – Seiring dengan penjelajahan luar angkasa yang semakin berkembang, banyak pertanyaan menarik tentang kehidupan di luar Bumi muncul. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah apakah bakteri dapat bertahan di ruang angkasa.
Kali ini, kita akan menjelajahi teori tentang bakteri di luar angkasa, misi Tanpopo, bakteri Deinococcus radiodurans, eksperimen bakteri di luar angkasa, implikasinya dan apakah bakteri dapat bertahan di luar angkasa.
Teori Tentang Bakteri di Luar Angkasa
Ada teori yang menyatakan bahwa bakteri mungkin dapat bertahan di ruang angkasa karena kemampuannya untuk mengatasi kondisi ekstrem. Beberapa peneliti bahkan mengusulkan kemungkinan bahwa bakteri dari Bumi dapat dibawa ke luar angkasa oleh asteroid atau meteor dan bertahan hidup di lingkungan luar angkasa.
Baca Juga: Begini Hubungan Bakteri di Usus dengan Penyebab Serangan Jantung
Proposal Misi Tanpopo
Misi Tanpopo adalah misi eksperimen luar angkasa yang bertujuan untuk meneliti apakah mikroorganisme, termasuk bakteri, dapat bertahan di luar angkasa. Misi ini diprakarsai oleh Jepang dan menggunakan alat penangkap materi organik yang dipasang di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk menangkap mikroorganisme dari angkasa.
Bakteri: Deinococcus Radiodurans
Deinococcus radiodurans adalah jenis bakteri yang dikenal memiliki ketahanan ekstrem terhadap radiasi, dehidrasi dan suhu ekstrem. Bakteri ini menjadi subjek penelitian utama dalam eksperimen mengenai kemungkinan keberadaannya di luar angkasa.