Srikandi, Emansipasi Wanita dalam Perspektif Alquran dan Pilkada

  • Bagikan
Pengamat Sosial, Politik dan Olahraga, Said Fauzi Assegaff, SPi

Harti Hartijah adalah aktivis perempuan di Kota Pontianak yang telah menunjukkan emansipasi wanita berjalan baik di Kota Pontianak.

Selain Harti Hartijah, ada 5 Srikandi lain yang ikut Kontestasi Pilkada di Kalimantan Barat yaitu Erlina (Kabupaten Mempawah), Karolin Margaret Natasa (Kabupaten Landak), Rosalina Muda (Kabupaten Kubu Raya), Tjhai Chui Mie (Kota Singkawang) dan Susana Herpena (Kabupaten Sanggau).

Perkara terpilih atau tidaknya nanti, itu masalah lain. Yang pasti di Pontianak dan Kalimantan Barat, banyak sebenarnya Srikandi yang telah tampil ke permukaan sebagai bentuk emansipasi wanita.

Begitu juga untuk di Kota Pekanbaru (Riau), malah ada 3 Srikandi yang bakal ikut serta dalam kontestasi Pilkada yaitu Ida Yulita Susanti, Ade Hartati dan Intsiawaty Ayus.

Untuk di Provinsi Riau ada lagi Srikandi di Kabupaten yang mengikuti Kontestasi Pilkada Serentak 27 November mendatang yaitu Kasmarni (İncumbent/Petahana di Kabupaten Bengkalis) dan Rezita Meylani (İncumben/Petahana di Kabupaten lndragiri Hulu).

Mampu kah mereka bersaing dengan para Arjuna yang sudah malang melintang di kancah politik di Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Riau?

Silakan beradu visi dan misi dalam menggaet suara pemilih.

Siapa yang akan terpilih?

Untuk Kota Pontianak dan 5 Kabupaten lain di Kalimantan Barat, peluang Srikandi cukup besar memenangkan Kontestasi Pilkada apalagi ada İncumbent/Petahana, peluang Harti Hartijah dan 5 calon Bupati/Wakil Bupati cukup besar karena sudah terbukti banyak nya Srikandi yang tampil.

Sementara di Provinsi Riau khusus Kota Pekanbaru, peluang terbesar ada pada salah satu Srikandi (dari 3 Srikandi yang ikut Kontestasi Pilkada Kota Pekanbaru).

Hasil Survey Lembaga Survey Nasional SMRC (Syaiful Mujani Research & Consulting) sejak Juli 2024, dari 52 persen suara yang sudah masuk ternyata “Srikandi Golkar”, Ida Yulita Susanti menduduki posisi teratas hasil poolling lembaga tersebut dengan 17,7 persen, disusul Agung Nugroho 11,9 persen, Muflihun 9,3 persen, M. Ikhsan 2,7 [ersen, Erizal Muluk 1,1 persen dan Ayat Cahyadi 0,7 persen.

Memang baru 52 persen suara masuk dari hasil pooling, masih ada 42 persen lagi yang belum menentukan pilihannya, namun dari sini para kandidat yang akan mengikuti kontestasi pilwakot sudah bisa atur strategi lebih jauh untuk menggaet suara pemilih dari 42 persen yang belum menentukan pilihannya dalam pooling.

Sementara 2 Srikandi lain di Kabupaten Bengkalis (Kasmarni) dan Rezita Meylani (Kabupaten İndragiri Hulu), peluang memenangkan Kontestasi Pilkada lebih besar karena mereka adalah İncumbent/Petahana.

Yang memiliki Visi, Misi dan Program Terbaik lah yang akan dilirik oleh pemilih.

Baca Juga: MTQ ke-32 di Kecamatan Toba Bakal Digelar 22-28 September 2024

Satu lagi yang harus diperhatikan adalah faktor kearifan lokal (etnik pribumi) yang tentunya menjadi pertimbangan bagi pemilih dalam Pilkada Serentak nanti.

Said Fauzi Assegaff, SPi

(Pengamat Sosial, Politik dan Olahraga).

  • Bagikan