HARIAN BERKAT – Untuk mengantisipasi menurunnya angka kelahiran pemerintah Korea Selatan (Korsel) mendorong warganya melakukan kencan dan pernikahan dengan jaminan insentif uang tunai.
Saha-gu, sebuah distrik di Busan, meluncurkan sebuah program pada bulan Oktober yang menawarkan insentif tunai kepada para lajang untuk mendorong kencan dan pernikahan.
Baca Juga: Pabrik Baterai Lithium di Korsel Terbakar, Belasan Pekerja Dikabarkan Tewas
Seperti banyak daerah di negara tersebut, Busan menghadapi tantangan karena angka kelahiran yang rendah dan populasi yang menua, yang mengancam stabilitas demografi dan masa depan ekonominya.
Dengan menawarkan dukungan finansial, Saha-gu bertujuan untuk mengurangi tekanan ekonomi yang mungkin dihadapi para lajang ketika mempertimbangkan pernikahan, seperti biaya kencan atau biaya pernikahan.
Acara yang dijadwalkan pada bulan Oktober ini menargetkan para lajang berusia antara 23 dan 43 tahun, yang tinggal dan bekerja di distrik tersebut.
Jika seorang pria dan wanita memutuskan untuk memulai hubungan romantis selama acara tersebut, satu juta won akan diberikan kepada mereka.
Jika pasangan tersebut melanjutkan dengan ‘sang-gyeon-rye’ (pertemuan anggota keluarga), yang biasanya diatur sebelum pernikahan, mereka akan diberikan tambahan dua juta won.
Jika mereka akhirnya menikah, mereka akan menerima tambahan 20 juta won sebagai hadiah ucapan selamat.
Selain insentif tunai, kantor distrik akan menawarkan dukungan perumahan hingga lima tahun bagi pasangan yang sudah menikah. Jumlah total dana berkisar antara 53 juta dan 71 juta won per pasangan.
Pelamar akan menjalani proses peninjauan berdasarkan aplikasi mereka, diikuti dengan wawancara sebelum dipilih untuk acara tersebut.