HARIAN BERKAT – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar Edukasi Konsumsi Pangan Lokal Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Aula Kantor Camat Pontianak Timur, Selasa 1 Oktober 2024.
Program edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk hidup sehat, aktif dan produktif kepada masyarakat.
Penjabat (Pj) Walikota Pontianak Ani Sofian mengapresiasi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar yang telah mengalokasikan anggaran untuk program penanganan stunting.
Baca Juga : Motivasi Atlet NPCI Pontianak, Ani Sofian : Fokus dan Percaya Diri
Melalui edukasi konsumsi pangan lokal B2SA ini, ia berharap angka stunting di Kota Pontianak terus menurun. Di Kota Pontianak, penurunan stunting menunjukkan hasil yang signifikan dari tahun ke tahun.
Mulai dari 2021 angka stunting berada di 24,4 persen, turun menjadi 19,7 persen di tahun 2022. Kemudian tahun 2023 angka stunting berhasil ditekan menjadi 16,7 persen.
“Mudah-mudahan target 14 persen di akhir 2024 bisa terealisasi, apalagi Kota Pontianak sempat mendapat insentif fiskal dari pemerintah pusat,” ujarnya usai membuka kegiatan itu.
Pada kesempatan itu juga Pemkot Pontianak juga menyerahkan bantuan beras cadangan pangan sebagai bentuk dukungan dan kolaborasi dalam mensukseskan program ini.
Baca Juga : Pj Walikota Pontianak Ani Sofian Dorong Sinkronisasi Data, Dukung Pembangunan Daerah
“Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama di Pontianak Timur,” harap Pj Walikota Pontianak, Ani Sofian.
Program edukasi ini merupakan bagian dari rencana aksi untuk percepatan penurunan stunting di Kota Pontianak. Pemkot Pontianak berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan mengembangkan program ini guna mencapai target penurunan angka stunting yang signifikan.
Baca Juga : Pj Walikota Pontianak Tinjau Genangan di Pontianak Tenggara dan Selatan
“Saya berharap melalui edukasi ini, masyarakat Pontianak akan lebih memahami bahwa pangan lokal kita kaya akan gizi sehingga bisa mencegah stunting dan membangun generasi yang lebih sehat,” tambahnya.***
