Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah di Parindu Dimulai

  • Bagikan
Deputi bidang perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM RI, Ahmad Zabadi didampingi PJ Bupati Sanggau dan pejabat Pemprov Kalbar melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik minyak makan merah

HARIAN BERKAT – Deputi bidang perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM RI, Ahmad Zabadi melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik minyak makan merah terintegrasi dengan pabrik kelapa sawit di desa Palem Jaya Kecamatan Parindu, Jumat 4 Oktober 2024 siang.

Tampak hadir dalam peletakan batu pertama tersebut, Penjabat Bupati Sanggau Suherman, asisten perekonomian dan pembangunan pemerintah provinsi Kalimantan Barat Ignatius, staf ahli Gubernur, para pimpinan OPD terkait di provinsi Kalimantan Barat, para anggota DPRD Kabupaten Sanggau, pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau serta tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat.

Baca Juga: Mitigasi dan Antisipasi Potensi Konflik Jelang Pilkada, KPU Sanggau Gelar Sosialiasi

Kepada wartawan, Deputi bidang perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM RI, Ahmad Zabadi mengatakan bahwa pengelolaan pabrik minyak makan merah dan pabrik kelapa sawit diserahkan sepenuhnya kepada koperasi anugrah bumi hijau (Koperabuh). Pembangunan pabrik minyak makan merah dimulai hari ini dan ditargetkan selesai tahun 2025.

“Kenapa membutuhkan waktu yang cukup lama, karena yang dibangun nanti bukan hanya pabrik minyak makan merahnya tetapi pabrik kelapa sawitnya yang memproduksi CPO,” kata Ahmad Zabadi kepada wartawan.

Kapasitas pabrik kelapa sawit (PKS) yang dibangun, diakuinya cukup besar sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Kalau pabrik minyak makan merahnya tidak lama, sebulan dua bulan sudah selesai, tapi yang lama itu PKSnya, karena kapasitasnya cukup besar 15 ton perjam. Mudah-mudahan setahun ke depan sudah selesai,” ujarnya.

Disinggung terkait pembiayan pembangunan pabrik, Ahmad Zabadi menuturkan bahwa pihak koperasi memiliki aset mencapai Rp 200, milyar lebih sehingga dianggap mampu membangun pabrik sendiri. Namun begitu, pemerintah melalui Kementrian Koperasi bakal memberikan dukungan pembiayaan.

“Saya dengar pihak Koperasi juga sedang membangun komunikasi dengan lembaga keuangan untuk pembiayaan. Saya dengan aset ratusan milyar yang dimiliki koperasi saya yakin koperasi ini punya kemampuan mengundang lembaga keuangan dalam rangka pembiayannya nanti,” ungkapnya.

Untuk total biaya yang dibutuhkan membangun pabrik minyak makan merah terintegrasi dengan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 10 ton perjam diperlauean mencapai Rp 30- 34 milyar.

  • Bagikan