HARIAN BERKAT – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda Tahun 2024 yang jatuh pada tanggal 28 Oktober mendatang, Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalbar menggelar Kepo Talk Partisipasi Pemuda dalam Demokrasi Pemuda Cerdas Memilih di Universitas Widya Dharma Pontianak dan Institut Agama Islam Negeri Pontianak, Kamis 17 Oktober 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalbar yang juga selaku Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari, S.STP,M.Si, mengatakan kegiatan Mbak Kepo ini merupakan kepanjangan dari Mobile Acceleration Kolaborasi Kepemudaan Ekraf Pariwisata Olahraga yang diilustrasikan menjadi tokoh perempuan yang mempunyai jiwa juang dengan inovasi berbagi inovasi, rajin olahraga dan mempromosikan pariwisata di Kalbar,
“Makanya hari ini kita namakan kegiatannya Kepo Talk khusus untuk para pemuda dalam rangka meningkatkan partisipasi demokrasi,” ungkap Windy.
Baca Juga : Pemprov Kalbar dan UGM Jalin Kerjasama Optimalkan Kebutuhan Dokter Spesialis di Kalbar
Dikatakannya, jumlah pemilih pemuda pada tahun 2024 mengalami peningkatan. Pada pemilu 2019 pemilih pemuda sebanyak 192 juta atau 40 persen dari jumlah pemilih yang terdiri dari Gen Z sebanyak 11.52 juta atau 6 persen.
Pada Tahun 2024 ini, KPU Tahun 2024 ini KPU menetapkan dominasi pemilih pemuda sebanyak 56,45 persen terdiri dari Gen Milenial sebanyak 33.6 persen atau sejumlah 68.822.389 orang dan Gen Z 22,85 persen atau sejumlah 46.800.161 orang.
Kemudian data statistik pemuda Indonesia yang dirilis pada bulan Desember 2023, jumlah pemuda Kalimantan Barat sebanyak 1.352.972 jiwa atau 24.06 persen yang terdiri dari Pemuda laki-laki sebanyak 651.185 jiwa dan pemuda perempuan sebanyak 701.787 jiwa.
“Tingkat partisipasi pemuda dalam pemilihan umum saat ini meningkat karena pengetahuan para pemuda yang semakin hari sudah melek demokrasi. Kami disini ingin memberikan sedikit mater, pengetahuan agar adek-adek (Pemuda) disini menjadi pemuda yang cerdas dalam memilih dan tidak terprovokasi melalui berita-berita hoax dan tidak cepat terprovokasi oleh berita-berita kampanye hitam,” terangnya.