Sepakbola dan Pilkada

  • Bagikan
Said Fauzi Assegaff

HARIAN BERKAT – Saat ini, 2 event yang jadi Centre Of Exelent (Pusat Perhatian) kita semua adalah Sepakbola Pra Piala Dunia (dimana lndonesia ikut di Babak Ketiga Kualifikasi Zona Asia) dan Pilkada Serentak 27 November 2024.

2 hal yang sangat berbeda, namun goal/tujuan akhirnya sama yaitu menenangkan persaingan.

Baca Juga: Mitigasi dan Antisipasi Potensi Konflik Jelang Pilkada, KPU Sanggau Gelar Sosialiasi

Timbul sebuah pertanyaan Adakah korelasi antara Sepakbola dengan Pilkada?

Markibas (Mari Kita Bahas)

Sepakbola adalah permainan tim/kolektif, goal akhirnya adalah mencari kemenangan dengan mencetak gol.

Buat apa permainan cantik, Ball Possession tinggi, tapi hasil akhir berupa kemenangan tidak dapat diraih. Siapa yang jadi dirigen yang membuat sebuah tim bisa meraih kemenangan?
Tentu Coach.

lni mengingatkan kita pada penampilan Tim Samba Brasil pada Piala Dunia 1982 dengan Coacnh paling top saat itu Tele Santana dan seabreg seniman sepakbola seperti Zico, Socrates, Eder, Falcao.
Mereka sangat ditunggu setiap penampilannya.

Dengan permainan yang enak dilihat, seni sepakbola yang tinggi dan Ball Possession (Penguasaan Bola) yang dominan hingga lebih 60% diatas lawan.

Tapi Brasil akhirnya kandas, karena penyelesaian akhir yang buruk, striker Brasil saat itu Serginho sangat mandul.
Sehingga Brasil gagal lolos ke babak selanjutnya setelah dikalahkan ltalia dengan Paolo Rossi nya.

Sepakbola adalah permainan dengan visi, sinergi, kolektivitas yang merupakan sebuah orkestrasi yang dikomandoi seorang dirigen yaitu Pelatih (Coach).
Peran coach disini sangat sentral, coach sebagian besar adalah mantan pemain yang minimal menguasai visi permainan sepakbola, paham taktikal dan bisa memotivasi tim.

Saat ini untuk lndonesia, Coach Shin Tae Yong adalah pelatih yang paling sukses mampu membawa lndonesia lolos ke Putaran Ketiga Sepakbola Pra Piala Dunia Zona Asia, artinya selangkah lagi Tim Nasional lndonesia bisa mewujudkan mimpinya untuk lolos Piala Dunia untuk pertama kalinya!.

Kelemahan lndonesia masih terlihat di penyelesaian akhir, lndonesia mirip Brasil di Piala Dunia 1982, tidak ada lagi striker haus gol seperti Ricky Yacob, Kurniawan Dwi Yulianto, Bambang Pamungkas, Alberto Goncalves dan Cristian Gonzales yang merupakan striker ganas tom nasional Predator di Kotak Pinalty.

  • Bagikan