Kolaborasi dan Inovasi Kunci Sukses Perkuat Pemberdayaan UMKM dan Wastra Kalbar

  • Bagikan

HARIAN BERKAT – Bertempat di Studio 2  TVRI Stasiun Kalbar Windy Prihastari Harisson, S.STP, M.Si, selaku Penjabat Ketua Dekranasda menjadi bintang tamu dalam program TVRI “Mak Cik Beleter” yang membahas UMKM dan Wastra Kalbar, Senin 25 November 2024.

UMKM merupakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, jadi UMKM merupakan dua kategori usaha yaitu usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah.

Dimana dalam pembagian kewenangan berdasarkan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah terdapat pembagian kewenangan dimana untuk usaha mikro merupakan kewenangan pemerintah kabupaten/ kota dan usaha kecil menengah merupakan kewenangan pemerintah provinsi.

Untuk kategori UMKM berdasarkan Undang – Undang Nomor 8 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Salah satu yang menjadi kriteria adalah kekayaan bersih usaha dan nilai penjualan usaha tahunan, yaitu:

– Usaha mikro memiliki kekayaan bersih paling banyak 50 juta dan hasil penjualan tahunan paling banyak 300 juta.

Baca Juga : Media Online Suara Kalbar Tegaskan Tidak Pernah Lakukan Survei Pilkada 2024

– Usaha kecil memiliki kekayaan bersih 50 juta – 500 juta dan hasil penjualan tahunan 300 juta – 2,5 milyar

– Usaha menengah memiliki kekayaan bersih 500 juta – 10 milyar dan hasil penjualan tahunan 2,5 milyar – 50 milyar.

Terkait dengan pertumbuhan UMKM di Kalbar, dirinya menyebutkan bahwa terdapat beberapa produk unggulan UMKM Kalbar yang memiliki keunikan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen baik dalam maupun luar negeri.

“Nah, seperti di Kuliner kita memiliki produk olahan dari Talas/ Keladi, Lidah Buaya, dan banyak lagi kuliner basah yang juga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kalbar seperti kue tradisional Bingke, Chai kue, dan jajanan kue tradisional lainnya,” tutur Windy.

Kemudian Windy juga menyebutkan bahwa dari produk wastra dan kerajinan Kalbar  juga sudah banyak dikenal, diantaranya anyaman seperti tikar bidai dari Bengkayang dan kerajinan akar keladi air dari Kubu Raya.

“Untuk cakupan pasar produk kita sudah banyak yang dapat menembus pasar nasional dan internasional, jadi banyak produk UMKM Kalbar sudah tidak hanya di pasarkan di pasar lokal saja,” pungkasnya.

Pj Ketua Dekranasda Provinsi Kalbar ini  juga menyatakan bahwa wastra Kalbar tidak hanya dipromosikan di tingkat nasional, tetapi juga internasional.

Oleh karenanya, Dekranasda berkomitmen untuk terus mengembangkan wastra dan kriya sebagai penggerak ekonomi kreatif dan pendukung UMKM di Kalbar. Dan juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung dan bangga terhadap produk UMKM Kalbar.

“Dekranasda bersama stakeholder terkait berkolaborasi secara pentahelix dalam melakukan pembinaan Dekranasda dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Kami telah mengadakan workshop di daerah perbatasan dengan para perajin tenun, memberikan pelatihan dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas produk,” ujar Windy.

Baca Juga : Dukung Percepatan GTRA dengan Melindungi Hak Masyarakat

Disebutkannya, Dekranasda terus mendorong para perajin untuk tidak hanya menghasilkan produk berupa kain saja, tetapi juga mengembangkannya menjadi produk fashion dan kriya seperti tas, sandal, sepatu, anting, jilbab, dan aksesoris lainnya.

“Kami juga memberikan pelatihan agar mereka selalu update dengan tren terkini. Untuk regenerasi perajin, kami mendorong generasi muda, khususnya anak-anak SMA, untuk mempelajari keterampilan ini. Contohnya, ada seorang pemuda di Kapuas Hulu yang berhasil menjadi pemuda pelopor tingkat nasional melalui Disporapar dengan mengangkat wastra dan membuka sekolah khusus perajin di Kapuas Hulu,”  tambahnya.

Windy juga turut menghimbau agar semua produk kekayaan, inovasi, kreativitas seperti wastra, fashion, seni, budaya, dan lagu dicatat dan didaftarkan untuk mendapatkan perlindungan kekayaan intelektual.

Baca Juga : Pj Gubernur Harisson : Sinergi Bersama Eksekutif Legislatif untuk Kemajuan Kalbar

Dengan kolaborasi dan inovasi, diharapkan UMKM Kalbar dapat terus berkembang dan menghasilkan produk-produk unggulan yang berdaya saing di pasar nasional dan internasional.***

  • Bagikan