HARIAN BERKAT – Amerika Serikat (AS) menambah jumlah prajuritnya di Suriah lebih dari dua kali lipat sebelum Bashar Assad digulingkan. Mereka akan berada di sana selama beberapa bulan atau bahkan lebih dari satu tahun.
Selama bertahun-tahun Washington mengatakan bahwa jumlah tentara AS di Suriah hanya sekitar 900 orang, tetapi sekretaris pers Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder mengakui sekarang jumlah serdadu AS di sana sekitar 2.000.
Baca Juga: Presiden Bashar Assad Tunjuk Eks Menteri Komunikasi Bentuk Pemerintahan Suriah
Di tengah kekacauan menjelang Assad digulingkan pada 8 Desember, Pentagon berkali-kali ditanya perihal keberadaan pasukan Amerika Serikat di Suriah. Departemen Pertahanan AS itu tidak mengungkapkan tentang penambahan pasukan dan justru mengulang jumlah 900 yang sama.
Berbicara dalam konferensi pers hari Kamis 19 Desember 2024, Ryder mengatakan pasukan tambahan tersebut sudah berada di Suriah “setidaknya satu bulan – sudah berada di sana selama beberapa waktu.”
Dia mengklaim baru saja mengetahui angka baru itu dan penambahan tersebut tidak ada hubungannya dengan penggulingan Assad atau peningkatan serangan oleh atau terhadap kelompok IS alias ISIS.
Ryder mengatakan bahwa penambahan pasukan itu bersifat “sementara” dan mereka ada di sana untuk meningkatkan operasi AS melawan kelompok ISIS. Dia mengatakan pasukan konvensional dan operasi khusus Angkatan Darat AS merupakan bagian terbesar dari pasukan tambahan tersebut.
Deskripsi “sementara” ini bisa dikatakan ambigu karena faktanya tentara AS sudah keluar-masuk Suriah selama hampir satu dekade, dan selama sebagian besar tahun 2023, atau mungkin dua tahun terakhir, jumlah pasukannya tetap konsisten dikatakan oleh Pentagon 900. Baru kali ini Pentagon mengakui bahwa jumlah pasukan AS di Suriah sekitar 2.000.