Mutiara Hati: Berprasangka Baiklah kepada Allah SWT

  • Bagikan
Ilustrasi

HARIAN BERKAT – Berprasangka baik kepada Allah memang tidak mudah, apalagi manakala mendapatkan keaadan yang tidak sesuai dengan rencana dan keinginan kita. Misalnya, ketika akan pergi dengan keperluan yang sangat penting, tiba-tiba hujan lebatpun turun dan disaat itu kita tidak tersedia payung atau mantel maka tinggallah kita memilih tetap akan berangkat dan kehujanan karena teramat penting atau menunda keberangkatan sampai hujan reda.

Hatipun berkecamuk antara pasrah dan marah, Sehingga muncullah berbagai prasangka kepada Allah SWT, seolah Allah tidak mengerti dengan urusannya saat ini, seolah Allah tidak menyertainya dengan urusan yang teramat penting ini. Astaghfirullahalazim, semoga tidak demikian didiri penggagas Mutiara Hati dan para pembacanya.

Baca Juga: Mutiara Hati: Menebar Kebaikan

Berprasangka baik kepada Allah SWT wajib, dalam keadaan apapun baik saat menghadapi ujian kebahagiaan dan kegembiraan, maupun dalam kesedihan. Berprasangka baik kepada Allah mencerminkan keyakinan seorang hamba terhadap rahmat, kasih sayang, dan kebijaksanaan-Nya. Rasulullah SAW bersabda:

“Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku pada-Ku. Aku bersamanya kala ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, maka aku akan menyebut-nyebutnya di kumpulan yang lebih baik daripada itu”.
( HR. Muslim, no. 2675 )

“Janganlah salah seorang di antara kalian meninggal dunia kecuali ia berprasangka baik kepada Allah.” (HR. Muslim)

Allah berfirman dalam QS. Az-Zumar: 53
“…dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Baik kepada Allah SWT.

  • Bagikan