Kisah Mata Air Keabadian yang Diminum Nabi Khidir AS

  • Bagikan
Mata Air
Ilustrasi mata air. Foto: Meta AI

HARIAN BERKAT – Beberapa dari kita mungkin pernah mendengar istilah atau kisah Ainul Hayat. Menurut beberapa ahli tafsir Ainul Hayat merupakan air kehidupan yang dapat menjadikan manusia hidup abadi. Sehingga siapapun yang meminum air tersebut seteguk saja, maka ia akan hidup selamanya hingga hari kiamat atau jika ia memohon kepada Allah SWT untuk dimatikan.

Kisah tentang Ainul Hayat mencuat dalam cerita Nabi Khidir AS yang hidup pada masa Raja Dzulqarnain. Namanya tertera dalam Alquran Surah Al Kahfi 83-101.

“Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah: Akan kubacakan kepadamu kisahnya. Sungguh, Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu.”

“Maka dia pun menempuh suatu jalan. Hingga ketika dia telah sampai di tempat matahari terbenam, dia melihatnya (matahari) terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan di sana ditemukannya suatu kaum (tidak beragama). Kami berfirman: Wahai Dzulqarnain! Engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan (mengajak beriman) kepada mereka.”

“Dia (Dzulqarnain) berkata: Barangsiapa berbuat zalim, kami akan menghukumnya, lalu dia akan dikembalikan kepada Tuhannya, kemudian Tuhan mengazabnya dengan azab yang sangat keras. Adapun orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka dia mendapat (pahala) yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami sampaikan kepadanya perintah kami yang mudah-mudah.”

Baca Juga: Kisah Wali Allah Syekh Abdul Qadir Jailani Ketika Dirampok

“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain). Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu, demikianlah, dan sesungguhnya Kami mengetahui segala sesuatu yang ada padanya (Dzulqarnain).”

“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan. Mereka berkata: Wahai Dzulqarnain! Sungguh, Ya’juj dan Ma’juj itu (makhluk yang) berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka?”

“Dia (Dzulqarnain) berkata: Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka. Berilah aku potongan-potongan besi! Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Dzulqarnain) berkata: Tiuplah (api itu)! Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata: Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).”

Diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali dikisahkan bahwa Dzulqarnain adalah seorang raja yang disegani dan ditakuti orang di seluruh dunia pada zamannya. Ia juga raja yang sangat taat kepada Allah SWT sehingga oleh Allah ia diberi pendamping seorang malaikat yang bernama Rofa’il.

Baca Juga: Berikut Tiga Kisah Menakjubkan dalam Surah Al-Kahfi

  • Bagikan