Mutiara Hati: Hebat Tapi Maksiat

  • Bagikan
Ilustrasi maksiat/Istimewa

HARIAN BERKAT – Seseorang yang hebat mengetahui dan memahami hukum-hukum agama, seperti baik, buruk, wajib, sunnah, halal, haram, makruh, mubah, dosa, pahala, surga, dan neraka dan sebagainya, tetapi tidak melaksanakannya, bahkan cenderung melanggarnya, maka ia tergolong sebagai orang yang melakukan perbuatan yang tercela bahkan maksiat. Berikut adalah pandangan Islam terkait status golongan tersebut :

1. Termasuk Golongan Orang yang Lalai
Allah memperingatkan orang-orang yang mengetahui kebenaran tetapi tidak mengamalkannya dalam firman-Nya:

Baca Juga: Mutiara Hati: Allah Selalu Ada untuk Kita

“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan.”
(QS. As-Saff: 2-3)
Ayat ini menegur orang yang tahu kewajiban mereka tetapi lalai untuk melaksanakannya.

2. Menanggung Dosa Lebih Besar
Mengetahui hukum syariat tanpa mengamalkannya dianggap lebih berat dosanya dibandingkan dengan orang yang tidak tahu. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa ia habiskan; tentang masa mudanya, untuk apa ia habiskan; tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan; serta tentang ilmunya, untuk apa ia amalkan.” HR. Tirmidzi (No. 2417), hadis ini dinyatakan sahih oleh Al-Albani.

Hadis ini termasuk dalam kitab Sunan Tirmidzi dan merupakan bagian dari peringatan yang disampaikan Rasulullah SAW mengenai pentingnya setiap aspek kehidupan manusia di dunia. Dalam hadis ini, kita diajarkan agar kita memanfaatkan waktu, harta, dan ilmu dengan sebaik-baiknya untuk amal yang bermanfaat di dunia dan akhirat.

Orang yang tahu tetapi tidak melaksanakan dianggap telah menyia-nyiakan ilmunya.

3. Diumpamakan seperti Keledai yang Membawa Kitab

Orang yang mengetahui hukum tetapi tidak mengamalkannya diungkap dalam bentuk perumpamaan dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
“Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tidak memikulnya (mengamalkannya), adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal” (QS. Al-Jumu’ah: 5)
Ayat ini menunjukkan betapa buruknya keadaan orang yang tahu tetapi tidak mengamalkannya.

  • Bagikan