HARIAN BERKAT – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menekankan pentingnya Focus Group Discussion (FGD) dalam merumuskan asumsi kerangka ekonomi makro yang sesuai dengan visi dan misi pembangunan Kota Pontianak.
Dasar penetapan ini akan menjadi strategi ekonomi kota dalam rangka penyusunan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026, RKPD Perubahan Tahun 2025, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029.
Dalam sambutannya, Bahasan menyoroti bahwa Kota Pontianak memiliki tantangan dan peluang ekonomi yang unik sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang berbasis data akurat agar strategi pembangunan dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
“Kami berharap FGD ini menghasilkan rumusan yang benar-benar sesuai dengan arah pembangunan Kota Pontianak, yaitu pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kerangka ekonomi makro yang dibahas harus mampu menjawab tantangan sekaligus memanfaatkan peluang,” ujar Bahasan ketika membuka FGD di Aula Rohana Muthalib BAPPERIDA Kota Pontianak, Rabu 12 Maret 2025.
Baca Juga : Edi Kamtono Fokus Tingkatkan Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat
Menurutnya, kinerja ekonomi Kota Pontianak pada tahun 2024 menunjukkan capaian positif. Laju pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,03 persen, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 4,76 persen. Sementara itu, inflasi berhasil ditekan hingga 1,58 persen, lebih rendah dibandingkan 2,09 persen pada tahun 2023.
“Stabilitas ekonomi ini harus terus kita jaga. Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil dapat memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Dari aspek kesejahteraan, angka kemiskinan di Kota Pontianak mengalami penurunan menjadi 4,20 persen pada tahun 2024 dari sebelumnya 4,45 persen pada tahun 2023. Tingkat pengangguran terbuka juga menunjukkan tren positif dengan penurunan dari 8,92 persen pada tahun 2023 menjadi 8,29 persen pada tahun 2024.