Maret 2025, “Hilal” Piala Dunia 2026 untuk lndonesia

  • Bagikan
Said Fauzi Assegaf

HARIAN BERKAT – Hilal adalah bulan sabit muda yang pertama terlihat setelah fase bulan baru (ljtimak). Hilal menjadi penanda awal bulan baru dalam kalender hijriah. Pengamatan hilal lazim dilakukan Umat lslam setiap menuju bulan Ramadhan (puasa) dan bulan Syawal (Lebaran ldul Fitri).

Disini penulis mengambil kata Hilal untuk rujukan peluang Tim Nasional Sepakbola lndonesia untuk bisa lolos ke Piala Dunia untuk pertama kali!!!.

Baca Juga: Arab Saudi Ditetapkan FIFA Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Meminjam kata-kata penyiar Televisi Republik lndonesia tahun 1980-an, Olan Sitompul, “Sah-sah saja”

Sejak Piala Dunia Sepakbola digulirkan pertama sekali tahun 1930 di Uruguay, Indonesia secara resmi belum pernah lolos ke putaran final.

Memang pernah dulu sebelum zaman kemerdekaan tepatnya tahun 1938 di Piala Dunia Perancis, Indonesia ikut Piala Dunia pertama kali atas nama Hindia Belanda. Tanpa mengikuti penyisihan (kualifikasi) Piala Dunia seperti sekarang, hanya menggantikan Jepang yang saat itu terlibat perang dengan.China.

Saat itu dari 16 pemain yang dibawa, hanya 5 orang pribumi yang terpilih, sisanya warga negara Belanda. Prestasi terbaik lndonesia ada di Pra Piala Dunia 1986, di bawah pelatih Sinyo Aliandoe, dimana di putaran pertama lndonesia yang satu grup dengan Thailand, India dan Bangladesh berhasil menjadi juara grup dan lolos ke putaran kedua.

Tinggal selangkah untuk lolos ke Piala Dunia Mexico tahun 1986, namun ketika berhadapan dengan Korea Selatan lndonesia kalah 0-2 di Korea dan 1-4 di Jakarta sehingga gagal lolos ke Piala Dunia.

Seluruh Rakyat lndonesia sangat mengimpikan dan merindukan lndonesia untuk bisa tampil di Piala Dunia.

Impian itu beberapa kali pernah diupayakan oleh PSSI dengan meningkatkan kualitas tim.nasional dengan cara mendatangkan pelatih asing (berkualitas tentunya) seperti membuat Proyek Mercusuar “PSSI Garuda” dengan pelatih Joao Barbatana, kualitas tim nasiona mulai membaik, namun dalam Pra Piala Asia 1984 Indonesia belum mampu lolos ke putaran final Piala Asia, kalah bersaing dengan lran dan Suriah.

Pemain PSSI Garuda yang menonjol adalah Marzuki Nyakmad dan Sain Irmis yang selama beberapa tahun berikutnya menjadi langganan tim nasional.

Beriutnya ada Program PSSI untuk meningkatkan kualitas tim nasional dengan mengirimkan pemain muda potensial “berguru” ke Italia untuk mengikuti kompetisi di ltalia dengan nama PSSI Primavera tahun 1993-1995.

Pemain yang muncul dan menonjol di PSSI Primavera adalah Kurniawan Dwi Julianto dan lndriyanto Nugroho.

PSSI Primavera kemudian dilanjutkan dengan PSSI Baretti tahun 1995-1996 dengan pemain yang menonjol seperti Imran Nahumarury dan Uston Nawawi.

Tujuan pengiriman PSSI Primavera dan PSSI Baretti ke ltalia selain berguru juga dalam rangka meningkatkan kualitas tim nasional yang saat itu hanya mampu bersaing di level Asia Tenggara, itupun masih terseok-seok.

Terakhir ada Program Pengiriman tim nasional junior untuk “berguru” ke Uruguay pada tahun 2009-2011 dengan nama PSSI SAD (Sociedad Anonima Deportiva) yang pada tahun 2011 berganti nama menjadi Deportivo lndonesia.
Program ini mengikutkan pemain junior tim nasional dalam kompetisi junior di Uruguay.

  • Bagikan