HARIAN BERKAT -Syahrut Tazkiyah berasal dari kata tazkiyah yang berarti pensucian, pembersihan, dan pertumbuhan jiwa. Ramadhan disebut bulan tazkiyah karena melalui ibadah puasa, shalat, tilawah, sedekah, dan amal shaleh lainnya, seorang Muslim mensucikan hati dan jiwanya dari dosa, sifat buruk, dan hawa nafsu, serta menyuburkan akhlak dan iman.
1. QS. Asy-Syams: 9–10
“Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya (tazkiyah), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.”
(قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّىٰهَا * وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا)
(QS. Asy-Syams: 9–10)
Baca Juga: Mutiara Hati: Ramadan Syahrus Shabr
Ayat ini menunjukkan bahwa kesuksesan sejati adalah bagi orang yang mampu melakukan tazkiyah (pensucian jiwa), dan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk melakukannya.
2. QS. Al-Baqarah: 183
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”
(لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ)
Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan utama dari puasa adalah mencapai taqwa, dan taqwa adalah hasil dari proses tazkiyah an-nafs (pensucian jiwa dan hati).
3. QS. Al-A‘la: 14–15
“Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (tazkiyah), dan mengingat nama Tuhannya lalu dia shalat.”
(قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ * وَذَكَرَ ٱسْمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ)
(QS. Al-A‘la: 14–15)
Ini menegaskan bahwa tazkiyah adalah jalan keberuntungan, dan semua ibadah di bulan Ramadhan mendukung tujuan itu.