HARIAN BERKAT – Menipisnya stok kelapa di dalam negeri akibat meningkatnya ekspor kelapa bulat membuat Menteri Perdagangan, Budi Santoso merasa prihatin.
“Hal ini disebabkan oleh harga jual kelapa di pasar ekspor yang lebih tinggi dibandingkan harga di dalam negeri, sehingga banyak pelaku usaha memilih mengekspor daripada menjual ke pasar lokal,” katanya, Kamis 17 April 2025.
Baca Juga: Waspadai Tawaran Kerja ke Kamboja, Thailand, dan Myanmar, Ini Penjelasan Menteri P2MI
Diakui Mendag jika harga ekspor memang lebih tinggi daripada harga dalam negeri. Karena semua diekspor, sehingga stok kelapa jadi langka di dalam negeri.
Untuk menanggapi kondisi tersebut, Kementerian Perdagangan telah mengadakan pertemuan dengan para pelaku industri kelapa dan eksportir guna membahas dampak ekspor terhadap ketersediaan dan harga kelapa dalam negeri.
“Kita ingin ada kesepakatan yang lebih baik. Di satu sisi, kita butuh kelapa untuk dalam negeri. Tapi di sisi lain, kalau harganya terlalu murah, petani dan eksportir juga tidak akan tertarik. Maka kita cari titik temu yang adil bagi semua,” tambah Mendag Budi.