Mutiara Hati: Meludahi Langit

  • Bagikan
Gus Dur/Dok. NU

HARIAN BERKAT – Mari Kita Belajar Dari GusDur Sang Guru Bangsa..Seorang laki-laki yang sempat berbeda paham dengan GusDur, mengeluarkan kecaman dan kata-kata kasar meluapkan kebenciannya kepada GusDur..

GusDur hanya diam, mendengarkannya dengan sabar, tenang dan tidak berkata apa pun.
Setelah lelaki tersebut pergi, si murid yang melihat peristiwa itu dengan penasaran bertanya:

Baca Juga: Mutiara Hati: Mengetuk Asa Kita Yang Terputus

Mengapa GusDur diam saja tidak membalas makian dari lelaki tersebut..??

Beberapa saat kemudian, GusDur bertanya kepada si murid:
“Jika seseorang memberimu sesuatu tapi kamu tidak mau menerima nya, lalu menjadi milik siapa kah pemberian itu..??

“Tentu saja menjadi milik si pemberi”, jawab si murid.

“Begitu pula dengan kata² kasar itu”, jawab GusDur.
Karena aku tidak mau menerima kata² itu, maka kata² tadi akan kembali menjadi miliknya..

Dia harus menyimpannya sendiri dan tidak menyadari karena nanti dia harus menanggung akibatnya di dunia atau pun di akhirat, karena energi negatif yang muncul dari pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan nya hanya akan membuahkan penderitaan hidup.”

Kemudian, lanjut GusDur:
“Sama seperti orang yang ingin mengotori langit dengan cara meludahinya. Ludah itu hanya akan jatuh mengotori wajahnya sendiri”

Demikian halnya, jika di luar sana ada orang yang marah² kepadamu, biarkan saja. Karena mereka sedang membuang ‘sampah hati’ mereka.

Jika engkau diam saja, maka sampah itu akan kembali kepada diri mereka sendiri, tetapi jika engkau tanggapi, berarti engkau menerima sampah itu..

Hari ini begitu banyak orang yang hidup dengan membawa sampah di hatinya (sampah kekesalan, sampah amarah, sampah kebencian, dan lain-lain dari sebuah Penyakit Hati). Maka jadilah kita orang yang Bijak..

  • Bagikan