Matahari Kembar di lndonesia dan MotoGP

  • Bagikan
Said Fauzi Assegaff, SPi

HARIAN BERKAT – Matahari Kembar dalam Kamus Besar Bahasa lndonesia (KBBl) merujuk pada fenomena optik dimana matahari tampak seperti dua atau lebih. Fenomena ini sering disebut Perihelion atau Sun Dog oleh para ilmuwan.

Fenomena ini terjadi karena adanya kumpulan cahaya tambahan di kedua sisi matahari.
Cahaya tersebut dapat terlihat seperti bola, sehingga memberi kesan ada matahari tambahan.

Baca Juga: “Managemen Konflik” dan “Bom Waktu” Ducati di MotoGP 2025

Di Dunia Kerja, “Matahari Kembar” adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan situasi dimana terdapat dua orang atau lebih di dalam suatu organisasi yang memiliki pengaruh kuat dan bersaing satu sama lain.

Biasanya keduanya memiliki otoritas yang mirip atau posisi strategis yang membuat mereka sama-sama penting. Namun perbedaan pandangan, kepemimpinan atau gaya kerja diantara mereka sering kali menyebabkan timbulnya konflik dan ketidakselarasan dalam organisasi.

Ada beberapa dampak yang ditimbulkan oleh adanya fenomena matahari kembar di dunia kerja:

* konflik kepemimpinan.
* kurangnya efisiensi.
* budaya kerja tidak sehat.
* kesulitan dalam pengambilan keputusan.

contoh:

1. Dari pengamatan penulis saat menjadi nasabah disebuah bank konvensional di kantor bank tersebut ada 2 jabatan yang setara namun ruang lingkup kerjanya berbeda yaitu manager operasional dan manager finance.

Dua jabatan ini kalau sang manager tidak memahami dan tidak dibekali pemahaman akan job descnya akan sering timbul Konflict of lnterest diantara keduanya.

Disinilah dibutuhkan kejelian Managemen Tertinggi menanage hal tersebut agar tidak timbuk adanya Matahari Kembar dalam perusahaan tersebut.

2. Dalam sebuah organisasi perusahaan retail dan finance, dimana ada jabatan Head Marketing dan Head Collection.

Dua jabatan level pimpinan yang sangat berbeda lingkupnya.
Di satu sisi Head Marketing bertanggung jawab atas semua proses marketing (penjualan) yang terjadi di dalam perusahaan.

Di sisi lain, seorang Head Collection bertanggung jawab atas semua proses
analisa kredit dan proses penagihan yang ditimbulkan dari adanya penjualan.

Dua kutub yang berbeda, Head Marketing ingin sebanyak-banyaknya menciptakan penjualan, sementara Head Collection ingin benar-benar menjaga agar penjualan yang ditimbulkan bisa aman dikelola oleh perusahaan sampai berakhirnya masa kredit dan memberikan profit yang tinggi buat perusahaan.

Disinilah dibutuhkan keahlian managemen seorang Branch Manager (Pimpinan Cabang) meramu 2 divisi yang saling berseberangan lingkup kerjanya, termasuk menjalankan Managemen Konflik agar harmonisasi dalam perusahaan tetap terjaga.

Sementara di Dunia Politik, terutama di tanah air saat ini banyak bersliweran anggapan (gonjang ganjing) adanya fenomena Matahari Kembar yang terjadi.

Dari suksesi kepemimpinan yang terjadi, berawal dari sebelum Pilkada dan Pilpres bulan Oktober 2024 yang lalu, ada upaya melanggeng kan kekuasaan Presiden Jokowi oleh para pendukungnya dengan munculnya lssu 3 Periode yang jelas-jelas tidak ada dalam konstitusi.
Namun upaya ini terganjal Undang-undang.

Setelah terpilihnya Presiden Prabowo dan beliau dilantik tanggal 20 Februari lalu banyak pihak beranggapan hal ini terjadi karena adanya “kompromi politik” dari Presiden sebelumnya yang menginginkan Prabowo adalah suksesornya, sehingga para pendukungnya diarahkan untuk memilih Prabowo.

Ditambah lagi dengan keputusan Mahkamah Konstitusi yang memutuskan merubah batas usia pencalonan Wakil Presiden sehingga Gibran Rakabuming Raka yang notabene anak Jokowi bisa dicalonkan menjadi Wapres nya Prabowo.

Sejak awal kepemimpinan Prabowo, kita semua sangat optimis dengan style Prabowo yang cukup memikat dengan pidatonya yang berapi-api, energik dan terlihat dari program-
program kerjanya yang cukup menyentuh sampai ke bawah.

Tapi sejak munculnya Kasus Pagar Laut (awalnya menjanjikan dengan dibongkarnya patok-patok di pantai oleh TNl) namun sampai hari ini tidak ada kejelasan penyelesaian dan status PlK2 aman-aman saja (Aguan masih melenggang) dan beritanya seakan hilang di telan bumi.

Belum lagi saat Jokowi ditunjuk sebagai Dewan Penasehat Danantara (meski bersama SBY).

Demikian juga terdeteksi ada 17 Menteri yang dipilih Prabowo adalah “Lingkaran Dalam Jokowi dan yang cukup mengagetkan kita semua adalah beberapa diantara mereka mengunjungi dan sowan ke Jokowi di Solo setelah Lebaran kemaren dan bahkan menyebut Jokowi dengan Boss.

  • Bagikan