HARIAN BERKAT – Dinas Pertanian Kabupaten Landak menggelar Rapat Koordinasi Swasembada Pangan dalam rangka “Membangun Sinergitas Dalam Upaya Mencapai Swasembada Pangan Melalui Percepatan Tanam” yang di laksanakan di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Desa Amboyo Utara Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak. Rabu 7 Mei 2025.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala dinas Pertanian, perikanan dan ketahanan pangan Kabupaten Landak Sahbirin, Kepala BPP Kecamatan Ngabang Imanuel Suprianto, Camat Ngabang Yully Nomensen, Kapolsek Ngabang diwakilkan Wakapolsek IPDA Hendriansyah, Danramil Ngabang diwakili Sertu Sarwo, Kepala Desa Sekecamatan Ngabang, dan Para Kepala Kelompok Tani.
Tujuan utama rapat koordinasi ini adalah untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan, khususnya dalam produksi padi dan jagung, serta mendukung program ASTA CITA ke 2 Pemerintah Pusat dan SAPTA CITA Pemerintah.
Rapat dibuka oleh Kepala BPP Kecamatan Ngabang yang mengatakan bahwa tenaga Balai Penyuluh Pertanian di Kecamatan Ngabang masih kekurangan sehingga belum bisa maksimal adanya tenaga penyuluh yang merangkap untuk tiga desa.
Baca Juga : Polsek Nanga Tayap Lakukan Pengecekan Lahan Masyarakat untuk Tanam Jagung Hibrida
“Menyampaikan bahwa adanya Anggaran dana desa 20 persen untuk ketahanan pangan antara lain Meningkatkan produktivitas pertanian dan Perikanan diharapkan kepada kepala desa dapat diterapkan dilapangan untuk mendukung ketersediaan pasokan pangan bagi masyarakat,” kata Camat Ngabang dalam sambutannya.
Kepala dinas pertanian, perikanan dan ketahanan pangan .Kabupaten Landak dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa terkait ketahanan pangan adalah tanggungjwab bersama.
“ini menjadi tanggungjawab kita bersama. Karena itu perlunya sinergitas pemerintah daerah untuk pencapaian target maksimal, salah satunya dengan mngoptimalkan lahan pertanian yang ada supaya target hasil dapat tercapai,” jelasnya.
“Dan saya mengucapan terimakasih kepada Polri telah membantu swadaya jagung hingga saat ini.” ucapnya lagi.
“Peran penyuluh untuk membantu petani harus lebih proaktif kelapangan. Agar petani padi mengunakan bibit unggul dengan masa panen skitar tiga bulan,” katanya.