HARIAN BERKAT – Para aktivis kemanusiaan yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla kembali menyerukan dukungan dan jaminan perlindungan dari komunitas internasional, menyusul penolakan pemerintah Inggris untuk memberikan perlindungan diplomatik terhadap misi mereka ke Jalur Gaza.
Penolakan ini disampaikan setelah Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, menyatakan bahwa relawan flotilla akan dilabeli sebagai “teroris” dan kapal mereka akan disita jika mencoba memasuki wilayah Gaza.
Baca Juga: Nelayan Bone Gelar Aksi Solidaritas Palestina Lewat Indonesia Peace Convoy
Flotilla ini membawa bantuan kemanusiaan berupa makanan, air bersih, dan obat-obatan untuk warga Palestina yang terdampak blokade militer Israel. Misi tersebut melibatkan puluhan aktivis dari 44 negara, termasuk sejumlah warga negara Inggris.
Sebelumnya, para aktivis mendesak pemerintah Inggris agar memberikan perlindungan dan dukungan, mengingat insiden penyergapan terhadap dua flotilla sebelumnya, yaitu Madleen dan Handala, oleh militer Israel.
Namun, dalam pernyataan pada Rabu lalu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menegaskan bahwa pemerintahnya tidak akan memberikan perlindungan bagi warga Inggris yang ambil bagian dalam misi tersebut.