HARIAN BERKAT – Kumbh Mela yang secara harfiah berarti “Festival Kendi Suci” adalah salah satu ziarah agama Hindu terbesar dan dianggap sebagai salah satu pertemuan manusia paling damai di dunia.
Jutaan umat termasuk para sadhus (orang suci), petapa dan peziarah berkumpul untuk mandi di sungai suci, sebuah ritual yang diyakini dapat membersihkan dosa dan membawa keselamatan.
Kumbh Mela berakar pada mitos Hindu kuno tentang Samudra Manthan atau “pengadukan lautan susu”. Menurut legenda, para dewa dan setan bekerja sama untuk mengaduk samudra purba guna mendapatkan Amrit, nektar keabadian. Saat mereka memperebutkan Kumbh (kendi) berisi nektar, beberapa tetesnya tumpah di empat lokasi di Bumi.
Empat lokasi inilah yang kini menjadi tempat berlangsungnya Kumbh Mela. Kisah ini tidak hanya menjadi dasar festival tersebut, tetapi juga melambangkan perjuangan antara kebaikan dan kejahatan, serta pencarian manusia akan keabadian dan pembebasan spiritual.
Baca Juga: 15 Suku yang Paling Unik di Dunia
Kumbh Mela adalah festival yang unik karena lokasi dan frekuensinya yang bergiliran, ditentukan oleh posisi astrologis Matahari, Bulan dan Jupiter. Festival ini diadakan bergantian di tepi sungai suci pada empat kota di India, yaitu Prayagraj (di pertemuan Sungai Gangga, Yamuna dan Saraswati), Haridwar (di tepi Sungai Gangga), Nashik (di tepi Sungai Godavari) dan Ujjain (di tepi Sungai Shipra).
Festival ini memiliki tiga siklus utama, yakni Purna Kumbh Mela yang diadakan setiap 12 tahun di lokasi tertentu; Ardh Kumbh Mela yang berlangsung setiap 6 tahun di Prayagraj dan Haridwar; serta Maha Kumbh Mela yang paling langka dan diadakan sekali setiap 144 tahun di Prayagraj.
Kumbh Mela memiliki makna spiritual yang sangat mendalam bagi umat Hindu. Ritual utamanya adalah Snan (mandi suci) di sungai. Mandi di sungai-sungai ini pada waktu yang tepat selama Kumbh Mela diyakini dapat membersihkan dosa, memurnikan jiwa dan membantu seseorang mencapai moksha (pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian).
Kumbh Mela telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan, yang menggarisbawahi pentingnya budaya dan spiritualnya yang mendalam.
Baca Juga: Republik Molossia, Negara Terkecil di Dunia