Bulog Ungkap Sulitnya Serap Gabah Petani di Sanggau

  • Bagikan
Kepala Bulog Cabang Sanggau, Kartika

“Di Sanggau ini agak unik ya, ada petuah orang tua dulu yang masih mereka pegang sampai sekarang. Apa itu, tidak boleh atau dilarang menjual beras, nanti rejekinya susah. Seperti itulah kira-kira. Makanya kita agak sulit beli beras dari petani di sini,” bebernya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan Hortikultira dan Perikanan (DKPTPHP) Kabupaten Sanggau, Kubin menambahkan, di Kabupaten Sanggau memang petani masih berpegang teguh pada petuah orang tua zaman dulu.

“Orang tua dulu bilang ‘Pamalik’ jual beras. Nanti jauh dari rejeki. Itulah makanya petani di Sanggau tidak mau menjual berasnya, kalaupun ada, biasanya itu beras lebih,” ujarnya.

Kubin mengungkapkan, dikampung-kampung tidak sulit rata-rata masyarakatnya beladang menanam padi untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

“Kalau di kampung saya rasa ndak susah beras, yang susah itu di Kota, karenakan tidak ada warga di kota punya lahan untuk nanam padi, kalau di kampung masyarakatnya rata-rata beladang dan itu sudah turun temurun mereka lakukan,” terangnya.

Ia mengungkapkan, meskipun skala kecil, ada beberapa wilayah di Sanggau yang rutin menjual berasnya, seperti halnya di SP I, SP II dan SP III Kecamatan Mukok. Kemudian Desa Tunggal Bhakti Kecamatan Kembayan, petani sawah Kecamatan Balai yang saat ini sedang panen, Desa Belangin, dan Desa Lintang Kapuas di Kecamatan Kapuas.

Baca Juga: Bupati Sanggau Serahkan 784 SK PPPK Tahap II

“Untu Desa Belangin dan Lintang Kapuas, mereka sedang mempersiapkan untuk tanam di bulan November ini,” pungkasnya. (Abang Indra)

  • Bagikan