Meski mampu mengambil informasi dari internet untuk menjawab pertanyaan umum, robot ini tetap membutuhkan pembaruan data khusus agar dapat memberikan informasi yang relevan dan mendalam, termasuk untuk kegiatan yang sedang berlangsung. Di ISF 2025, pengunjung dapat langsung berinteraksi dengan robot untuk memperoleh informasi seputar forum.
Selain inovasi teknologi, ISF 2025 juga menjadi panggung bagi pelaku UMKM lokal untuk memamerkan produk-produk kreatif dan ramah lingkungan. Sinar Mas Land, misalnya, menampilkan berbagai produk hasil binaan dari SML UMKM Center sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).
“Kami membawa produk seperti Ecoprint, yaitu teknik pewarnaan kain dengan bahan organik. Ini merupakan bagian dari upaya kami mendorong UMKM ramah lingkungan,” ujar Darsa, perwakilan Sinar Mas Land.
Sementara itu, Asia Pulp & Paper (APP) turut memamerkan kerajinan tangan berupa tas rajutan dari bambu dan kertas daur ulang, hasil karya UMKM binaan mereka di Serang. Produk-produk UMKM tersebut tidak hanya dipajang, tetapi juga dijual langsung kepada pengunjung, dengan harga mulai dari Rp50.000.
Keikutsertaan berbagai pelaku industri dan UMKM dalam ISF 2025 mencerminkan kolaborasi nyata antara sektor publik dan swasta dalam mendorong ekonomi hijau dan transformasi digital nasional.
Baca Juga: Mutiara Hati: Penghikmah atau Peminah Medsosmu
Melalui pemanfaatan teknologi seperti robot AI serta dukungan terhadap produk-produk lokal berkelanjutan, Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif, ramah lingkungan, dan berdaya saing global.