Manfaat Tersembunyi Tikus pada Ekosistem Alam

  • Bagikan
Tikus
Peran tikus yang paling mendasar dan krusial adalah sebagai penghubung vital dalam rantai makanan. Foto: pexels

HARIAN BERKAT – Mendengar kata tikus sering kali memunculkan respons jijik, bahkan rasa takut. Hewan pengerat ini telah lama dicap sebagai hama, perusak dan penyebar penyakit, terutama di lingkungan permukiman serta pertanian.

Kerusakan tanaman padi, rusaknya properti di rumah, hingga ancaman wabah, membuat tikus menjadi salah satu musuh utama manusia. Namun, terlepas dari reputasinya yang buruk, tahukah anda bahwa di dalam ekosistem alam, tikus memainkan peran yang sangat penting. Bahkan bisa dikatakan, tanpa mereka, keseimbangan alam bisa terancam.

Juru Kunci Rantai Makanan
Peran tikus yang paling mendasar dan krusial adalah sebagai penghubung vital dalam rantai makanan. Di berbagai habitat, mulai dari hutan hingga padang rumput, tikus dan kelompok hewan pengerat kecil lainnya berada di posisi konsumen tingkat pertama atau kedua. Mereka memakan biji-bijian, tumbuhan, buah-buahan dan serangga.

Namun, yang lebih penting lagi, tikus adalah sumber makanan utama bagi berbagai predator. Burung hantu, ular, elang, rubah, hingga beberapa mamalia karnivora bergantung pada populasi tikus untuk bertahan hidup.

Bayangkan apa yang akan terjadi jika populasi tikus tiba-tiba menghilang? Hewan-hewan predator ini akan kehilangan sumber energi utama mereka. Kelaparan akan melanda, populasi mereka akan menurun drastis dan bahkan bisa memicu kepunahan lokal.

Baca Juga: Ini Sejumlah Tips agar Dapur Rumah Bebas dari Tikus

Efek domino ini akan merusak seluruh tatanan ekosistem yang telah terbentuk selama ribuan tahun. Dengan kata lain, tikus adalah fondasi yang menopang keberlangsungan hidup banyak spesies karnivora.

Insinyur Tanah dan Penyebar Kehidupan
Selain sebagai santapan lezat bagi predator, tikus juga berkontribusi besar pada kesehatan lingkungan, khususnya tanah dan vegetasi.

1. Agen Regenerasi Tumbuhan
Sebagai pemakan biji-bijian, tikus secara tidak sengaja menjadi agen penyebar biji (dispersal agent). Ketika mereka mengumpulkan dan menimbun biji untuk persediaan makanan (kebiasaan yang dikenal dengan caching), tidak semua biji tersebut dimakan.

Biji-biji yang terlupakan di bawah tanah atau tersembunyi di liang mereka, sering kali berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman baru. Proses ini sangat membantu regenerasi hutan dan keanekaragaman tumbuhan, memastikan spesies tanaman dapat menyebar ke lokasi baru dan tetap lestari.

2. Penggarap Alami Tanah (Soil Engineers)
Aktivitas menggali yang dilakukan tikus untuk membuat sarang dan liang (burrowing) juga membawa manfaat besar bagi tanah. Proses ini membantu aerasi tanah, yaitu sirkulasi udara di dalam tanah.

Baca Juga: Kota New York Membuat Tempat Sampah Anti Tikus

  • Bagikan