HARIAN BERKAT – Kepiting Asap Cendrawasih tersohor dengan kepiting asal Papua yang berukuran besar serta menu-menu dari Pulau Kepala Burung. Ada pula sajian Tiongkok yang sedap, berbagai jenis bubur dan dimsum.
Kerap disambangi para ekspatriat yang bermukim di kawasan Jakarta Selatan. Tentu saja, primadona restoran ini adalah kepiting Papua berdaging manis dan bongsor yang diasap. Buat menikmatinya, kita mesti menunggu 20 menit sejak dipesan.
Catatan lainnya, jika persediaan kepiting asal Papua sedang habis, maka digunakan kepiting asal Kalimantan yang diklaim punya kualitas sama. Baik kepiting dari Papua maupun Kalimantan, datang dalam keadaan hidup.
Ketika disajikan, asap mengepul dari daun pisang yang membungkus kepiting. Aroma wangi rempah keluar. Di sela-sela kulit kepiting, tampak bumbu kental.
Baca Juga: Sensasi Tuna Bakar Rica di Tanah Papua
Berbeda dengan kepiting yang lazim kita temui, di sini, bahkan bagian kaki juga padat daging. Teknik memasaknya melalui proses perebusan, penggorengan hingga akhirnya dibakar.
Tidak sulit berburu daging kepiting, cukup kerahkan saja kedua tangan. Sensasinya manis, pedas, dan gurih yang dimunculkan oleh cabai, jahe, gula jawa, dan merica yang dihaluskan. Total ada 21 jenis rempah yang digunakan dalam bumbu yang dimasak hingga empat jam.
Harga satu porsi sajian ini mulai dari Rp200 ribu. Masih soal kepiting, pesan pula semangkuk sup kepiting asparagus seharga Rp20 ribuan yang lazim disantap sebagai menu pembuka. Selain diasap, tersedia sajian kepiting lada hitam, telur asin, saus padang, dan bawang putih.
