Pembakaran Alquran Kembali Terjadi di Swedia, MUI Sampaikan 3 Saran Ini

  • Bagikan
Salwan Momika membakar Alquran di depan Masjid Raya Södermalm, Stockhol/Foto: TikTok

HARIAN BERKAT – Aksi pembakaran Alquran di Swedia kembali terulang. Aksi ini masih dilakukan politisi garis keras Paludan beserta pengikutnya. Peristiwa yang terjadi bersamaan dengan Idul Adha tersebut, menuai banyak kecaman dari berbagai negara.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI), Sudarnoto Abdul Hakim, menyayangkan kejadian yang berulang di Swedia tersebut.

Baca Juga: Sebut Buku Iblis, 3 Warga Lombok Bakar Dua Kitab Tafsir Alquran Demi Konten YouTube

Terlebih aksi yang dilakukan oleh Paludan dan pengikutnya ini menistakan Alquran menjadi pembersih sepatu di hari penting umat Islam, Hari Raya Idul Adha.

“Aksi dan pelaku pembakaran Alquran masih sama dengan sebelumnya. Mereka jelas-jelas merupakan kelompok anti Islam,” ungkap Sudartono, Jumat 29 Juni 2023.

Dia juga menyayangkan sikap Pemerintah Swedia yang membiarkan aksi tersebut dengan mengatasnamakan kebebasan berekspresi. Padahal telah banyak kecaman yang dilayangkan secara terang-terangan oleh umat Islam sedunia.

Di samping itu, sikap Pemerintah Swedia tersebut secara langsung membuka jalan kehancuran demokrasi dan kedaulatan negara tersebut. Dalam konteks ini, seharusnya Pemerintah Swedia membuka ruang aman untuk membangun iklim demokrasi.

“Pertama, Pemerintah Swedia menjamin semua penduduk Swedia maupun WNA yang tinggal di sana untuk beragama sesuai keyakinan mereka. Kedua, mendorong masyarakat untuk bersikap toleran. Ketiga, mendorong kerukunan dan kerja sama antaragama dan budaya,” beber dia.

  • Bagikan