Salurkan Bantuan Makanan Tambahan Bagi Keluarga Berpotensi Stunting

  • Bagikan
Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar menyerahkan bantuan makanan tambahan berupa telur dan susu kepada keluarga berisiko terpapar stunting di Desa Sungai Raya, Bengkayang, usai membuka sosialisasi kegiatan KKN Kebangsaan. Foto: marupek

HARIAN BERKAT –Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar menyerahkan bantuan makanan tambahan berupa telur dan susu kepada keluarga berisiko terpapar stunting, bagi ibu hamil dan menyusui, di Desa Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, usai membuka sosialisasi kegiatan KKN Kebangsaan ke XI tahun 2023 Posko 7 Desa Sungai Raya.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Kebangsaan dan BKKBN Kalbar Sosialisasi Stunting

Pintauli mengatakan pemberian makanan tambahan berupa telur dan susu, adalah upaya mencegah lahirnya bayi stunting di Desa Sungai Raya yang nantinya diharapkan dapat menekan prevalensi stunting.

Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar menyaksikan kader Posyandu masak pada kegiatan Pemberian Makanan Bergizi DASHAT usai membuka sosialisasi kegiatan KKN Kebangsaan. Foto: marupek

“Pemberian makanan tambahan cukup dua butir telur perhari kepada anak-anak balita, untuk membantu pertumbuhan dan pemenuhan gizinya,” ujarnya.

Ia menegaskan pencegahan stunting sangat diperlukan untuk menyiapkan generasi Indonesia yang sehat, kuat dan cerdas sebagai pemimpin-pemimpin bangsa kedepan.

“Kita berharap bagaimana kita semuanya bisa mengentaskan yang namaya stunting,”

Pintauli mengungkapkan kalau dilihat dari kondisi Kabupaten Bengkayang, stunting mengalami kenaikan dari sisi angka yang harus ditelusuri.

“Angka yang kita dapatkan ini coba kita pila lagi dan kita lihat kira-kira apa yang bisa kita lakukan untuk menuntaskan stunting. Harapan kedepan yang saat ini ada yang sedang hamil, akan melahirkan anak-anak yang luar biasa, sehingga tidak terjadi lagi penambahan stunting,” harapnya.

Baca Juga: BBGRM, Momentum Penurunan stunting di Bengkayang

Pintauli mengatakan dari informasi yang disampaikan mahasiswa KKN Kebangsaan yang melakukan kegiatan sosialisi stunting di Desa Sungai Raya ini, masih ada ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK), yakni suatu keadaan dimana ibu menderita kejadian kekurangan kalori dan protein yang mengakibatkan pada ibu hamil.

“Kondisi KEK ini juga salah satu pemicu yang terjadinya pada anak kerdil, anak yang kurang cepat berkembang yang butuh pengurusan yang luar biasa. Karena anak stunting kalau sudah dewasa yang biasa kita sebut “lemot”. Untuk itu sama-sama kita berjuang, agar anak-anak kita lahir dan ibu yang sedang hamil, agar bisa menjaga pola asuh dan pola makan yang benar, sehingga melahirkan anak-anak yang luar biasa, yang sehat dan cerdas,” harap ibu yang memiliki dua anak ini.

  • Bagikan