Rasulullah SAW Selalu Lakukan 5 Hal ini di 10 Hari Terakhir Ramadhan

  • Bagikan
Foto: Ilustrasi bulan Ramadhan/Pixabay

HARIAN BERKAT – Bagi umat Islam pasti sudah mengetahui bahwa sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan sangatlah istimewa. Inilah malam-malam yang dihabiskan oleh Nabi Muhammad SAW untuk beribadah. Di antara malam-malam ini adalah Lailatul Qadar – malam yang lebih diberkahi dari seribu bulan.

Beliau akan mengerahkan dirinya dalam ibadah selama sepuluh malam ini lebih banyak daripada malam-malam lainnya dalam setahun. Selain fokus beribadah, Rasulullah SAW pada 10 malam terakhir ini juga melakukan berbagai perbuatan baik.

Baca Juga: Tingkatkan Rasa Cinta Kepada Rasulullah SAW

Hal itu dijelaskan dalam dua Hadits yang diriwayatkan Aisyah, istri Rasulullah SAW.

“Selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, Nabi akan mengencangkan ikat pinggangnya dan menghabiskan malam itu dengan beribadah. Beliau juga membangunkan keluarganya.” (HR. Al Bukhari)

“Aku tidak pernah mengetahui Rasulullah membaca seluruh Alquran dalam satu malam, atau menghabiskan sepanjang malam dalam shalat hingga pagi, atau menghabiskan satu bulan penuh dalam puasa – kecuali di bulan Ramadhan.” (Ibnu Majah)

Namun, ibadah juga bukan satu-satunya yang Rasulullah SAW lakukan pada 10 malam terakhir. Rasulullah juga menghabiskan waktu untuk makan malam, makan sahur, dan kegiatan serupa lainnya.

Kami telah rangkumkan 5 hal yang Rasulullah SAW lakukan di 10 malam terakhir Ramadhan.

Membangunkan Keluarga
Selama sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, Nabi Muhammad akan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah di malam hari…

Menurut hadits yang diriwayatkan Aisyah di atas, kita mengetahui bahwa bahwa Nabi Muhammad biasa membangunkan keluarganya selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Memang, beliau biasa membangunkan istri-istrinya untuk shalat sepanjang tahun, tetapi itu agar mereka dapat shalat pada sebagian kecil malam.

Kita mengetahui hal ini, karena Ummu Salamah, istri Nabi, menceritakan bahwa Nabi membangunkannya pada suatu malam dan berkata:

“Maha Suci Allah. Apa yang telah diturunkan berupa cobaan pada malam ini? Apa yang telah diturunkan berupa harta, sehingga para penghuni kamar tidur terbangun? Ya Tuhan! Berpakaianlah kalian di dunia dengan telanjang di akhirat.” (HR. Al Bukhari)

Mengerahkan Seluruh Kemampuan dalam Beribadah
Dalam hadits lain yang diriwayatkan Aisyah, Rasulullah SAW mengerahkan semua kemampuannya untuk beribadah di 10 malam terakhir Ramadhan.

“Nabi mengerahkan dirinya dalam beribadah selama sepuluh malam terakhir lebih banyak daripada waktu-waktu lainnya sepanjang tahun.” (Muslim)

Imam Al-Syafi’i pun menyatakan “Adalah sunnah bagi seseorang untuk mengerahkan upaya yang lebih besar dalam beribadah selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.”

Ketika Aisyah mengatakan kepada kita bahwa Nabi Muhammad akan “mengencangkan ikat pinggangnya”, dia berbicara secara kiasan. Ungkapan tersebut berarti untuk mengabdikan diri sepenuhnya dan sepenuh hati pada tugas yang ada.

Baca Juga: 7 Tips Meningkatkan Produktivitas Selama Ramadhan

Mencari Lailatul Qadar
Salah satu keistimewaan terbesar dari sepuluh malam ini adalah salah satunya adalah Lailatul Qadar.

Ini adalah malam teragung dalam setahun – lebih baik dari seribu bulan. Ini berarti bahwa seorang Muslim dapat memperoleh lebih banyak pahala pada malam Lailatul Qadar daripada jika – di luar malam istimewa ini – ia beribadah kepada Tuhannya selama delapan puluh empat tahun berturut-turut. Ini adalah salah satu nikmat besar yang Allah berikan kepada umat Islam.

Imam Ibrahim Al-Nakha’i berkata:

“Amalan yang dilakukan pada malam ini lebih baik daripada amalan yang dilakukan secara konsisten selama seribu bulan.”

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda:

“Barangsiapa yang menghabiskan Lailatul Qadar dengan berdoa, beriman kepada Allah (SWT) dan mengharapkan pahala-Nya, maka akan diampuni semua dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Beriman kepada Allah”, dalam hadits ini, tidak hanya berarti percaya kepada Allah SWT, tetapi juga percaya kepada pahala yang dijanjikan kepada kita karena melaksanakan shalat pada malam ini.
Lailatul Qadar jatuh pada salah satu malam ganjil.

Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad bersabda:

“Carilah Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil selama sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  • Bagikan